Rabu, 28 September 2016

Proses Model Evolusi Software




Ada pengakuan yang berkembang bahwa perangkat lunak, seperti semua sistem yang kompleks, berkembang selama periode waktu [GIL88]. Kebutuhan bisnis dan produk sering berubah sebagai hasil pengembangan, pembuatan jalan langsung ke produk akhir tidak realistis; tenggat waktu pasar yang ketat membuat penyelesaian produk perangkat lunak yang komprehensif mungkin, tetapi versi terbatas harus diperkenalkan untuk memenuhi tekanan kompetitif atau bisnis; produk inti atau sistem persyaratan setof dipahami dengan baik, tetapi rincian produk atau sistem ekstensi belum didefinisikan. Secara umum, tidak dirancang untuk memberikan sistem produksi. Sifat evolusi perangkat lunak tidak dipertimbangkan dalam salah satu dari ini rekayasa perangkat lunak klasik paradigms.RAD membuat berat penggunaan komponen dapat digunakan kembali. Untuk informasi lebih lanjut tentang pembangunan berbasis komponen, lihat model Evolusioner yang berulang. Mereka dicirikan dengan cara yang memungkinkan para insinyur perangkat lunak untuk mengembangkan versi semakin lebih lengkap dari perangkat lunak.

  • The Incremental Model  
 model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai  perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown. Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya  

  • The Spiral Model
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier.
ahapan-Tahapan Model Spiral


Model spiral dibagi menjadi enam wilayah tugas yaitu:
1. Komunikasi pelanggan  
    Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhankebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan

2. Perencanaan
   Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek
    informasi lain yg berhubungan.

3. Analisis Resiko
    Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resikomanajemen dan teknis.

4. Perekayasaan
    Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari
    apikasi tersebut.

5. Konstruksi dan peluncuran
    Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang , dan
    memberi pelayanan kepada pemakai.

6. Evaluasi Pelanggan
    Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan.
  •   The WINWIN Spiral Model
 model yang memungkinkan user dan pengembang melakukan komunikasi dalam tahap pengembangan, dimana bisa memberikan win-win solution, seperti user bisa mengemukakan sebagian besar dan/atau keseluruhan kebutuhannya sedangkan pengembang bisa mengembangkan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan user tersebut dalam cakupan waktu dan biaya yang sudah dispesifikasikan.


  • The  Concurrent Development Model
secara skematik sebagai rangkaian dari kegiatan teknis utama, tugas dan hubungan antar bagian. Jadi, pada intinya Metode CDM ini suatu skema model yang mengimplementasikan suatu proses kerja yang dilakukan cepat namun dikerjakan secara bersama-sama dan tetap efektif dalam menyelesaikan berbagai penyelesaian masalah sesuai permintaan customer. 



Random post

free counters